Pseudocode, Pengertian, Fungsi dan Contohnya


Disini saya akan memberikan contoh-contoh dari penulisan Pseudocode, dimana Pseudocode merupakan bagian dari algoritma yang bertujuan untuk memahami alur logika suatu program.


Pseudocode juga termasuk bagian dari algoritma, dimana ada tiga algoritma yang biasa digunakan oleh penggunanya yaitu natural, pseudocode dan flowchart.


Pengertian Pseudocode

Pseudocode adalah deskripsi tingkat tinggi informal serta ringkasan algoritma pemrograman komputer menggunakan konveksi struktural dalam bahasa pemrograman, dan juga ditampilkan supaya dibaca oleh manusia dan bukan untuk mesin.

Pseudocode juga merupakan kode yang mirip dengan pemrograman sebenarnya, karena Pseudocode merupakan gabungan dari kata Pseudo yang artinya imitasi, menyerupai, atau mirip, dan code berarti kode bahasa dari pemrograman.

dan juga tidak memiliki aturan baku dalam penulisannya, dan bahasa yang digunakan berbasis pada bahasa pemrograman seperti Pascal, C++, Basic, dan lainnya.


Fungsi dan Tujuan Pseudocode

☂ Mempermudah penggunanya dalam memahami dan memperjelas cara menyelesaikan suatu masalah.

☂ Sebagai alat dokumentasi.

☂ Membantu penggunanya dalam menuliskan suatu algoritma yang dibuatnya.

☂ Mudah karena tidak bergantung pada suatu sistem tertentu dan juga sapek dari Pseudocode termasuk ringkas, dan itulah yang merupakan perinsip utama dari algoritma


Ciri-ciri Pseudocode

☂ Pseudocode merupakan sebuah tanda/notasi/kode yang mirip, dan juga merupakan penjelasan untuk cara penyelesaian suatu masalah.

☂ Pseudocode juga sering digunakan para penggunanya untuk menuliskan suatu algoritma dari suatu permasalahan.

☂ Pseudocode berisi step-step (langkah-langkah) untuk menyelesaikan suatu masalah (seperti halnya algoritma), akan tetapi bentuk dari masalahnya itu sedikit berbeda dari algoritma.

☂ Pseudocode tidak memiliki aturan baku yang mengikat penggunanya. Pseudocode merupakan bahasa yang mirip dengan bahasa pemrograman, akan tetapi Pseudocode menggunakan bahasa yang mudah dipahami secara universal, dan juga lebih ringkas dari pada algoritma.


Struktur Pseudocode

Ada 3 struktur yang membentuk sebuah Pseudocode yaitu:


☂ Judul (berisi judul algoritma)

☂ Deskripsi (berisi deklarasi variabel dan konstanta)

☂ Implementasi (berisi inti algoritma)


ke tiga struktur ini harus berurut mulai dari judul kemudian deskripsi yaitu isinya, dan inplementasi yang didalamnya meruapakn bagian inti dari algoritma itu.


Contoh-contoh Algoritma Pseudocode

☂ Contoh pseudocode menghitung luas Trapesium



kita tahu bahwasanya rumus keliling dari Trapesium adalah K = AB + BC + CD + AD sedangkan rumus luasnya adalah L = (AB + CD) x t / 2 . Misalkan pada gambar diatas diketahui:


AB = 10

BC = 6

CD = AD = 8

t = 7


Maka dalam penulisan Pseudocode sebagai berikut:


program hitung_luas_trapesium
deklarasi
var luas, ab, cd, t:integer;
algoritma:
ab <-- 10;
cd <-- 8;
t <-- 7;
luas <-- 1/2 * ab * cd * t;
write <-- luas ;

Kode diatasterdiri dari judul: program hitung_luas_trapesium, deklarasi: var luas, ab, cd, t:integer;, dan inti dari algoritma yaitu: ab <– 10; cd <– 8; t <– 7; luas <– 1/2 * ab * cd * t;.


☂ Contoh pseudocode menghitung Luas Persegi Panjang

Dalam hal ini kita akan menghitung pseudocode dengan rumus persegi panjang , rumus luas persegi panjang adalah L = p x l sedangkan rumus kelilingnya adalah K = 2 x (p + l). Dalam Algoritma Pseudocode menghitung luas persegi panjang, maka panjang dan lebarnya diinput dan luasnya di tampilkan.

program hitung_luas_segi_panjang deklarasi var panjang,lebar,luas:integer; algoritma: read(panjang); read(lebar); luas <-- panjang * lebar; write(luas);

☂ Contoh pseudocode menghitung Luas Segitiga

Bagun datar segitiga memiliki rumus luas yaitu LΔABC = ½ . alas . tinggi , drngan luas ini kita bisa membuat algoritma pseudocode pada luas sigitiga, dan kita harus mengetahui tinggi dan alas segitiga tersebut.



sebagai contoh perhitungan luas segitiga yang akan kita buat menjadi algoritma pseudocode, diketahui suatu bagun datar segitiga memiliki alas = 10 dan tinggi 15, berapa luas segitiga itu??


maka dalam bahasa algoritma pseudocode adalah sebagai berikut:


program hitung_luas_segitiga
deklarasi
var luas,alas,tinggi:integer;
algoritma:
alas <-- 10;
tinggi <-- 15;
luas <-- 1/2 * alas * tinggi
write(luas)

☂ Contoh pseudocode menghitung sebuah Lingkaran



Rumus keliling dan luas lingkaran adalah L = π × d²/4 = π × r² , sedang kan untuk kelilingnya adalah K = π × d = 2 × π × r, untuk menghitung diameter lingkaran kita bisa menghitungnya dengan rumus D = 2 x r.

Untuk membuat Algoritma Pseudocode dalam menghitung luas lingkaran kita bisa menggunakan pendekatan bahasa pemrograman pascal, yaitu jari-jari lingkaran dimasukkan oleh penggunanya dan hasilnya dicetak. sebagai berikut:

program hitung_luas_lingkaran deklarasi var phi : float; var r,luas:integer; algoritma: phi <-- 3.14; read(r); {diinput user} luas <-- phi * r *r; write(luas);

☂ Contoh Pseudocode untuk menginput tiga buah bilangan

Disini kita akan membuat pseudocode dengan menginput 3 bilangan dan menentukan bilangan terbesar, terkecil, dan rata-ratanya.

berikut bentuk algoritma dalam Pseudocode:

If (A>B ; A>C) then Print “A paling besar” If (B>A ; B>C) then Print “B paling besar” Else Print “C terkecil” End if Jumlah = A + B + C rata-rata = Jumlah / 3 Output rata-rata

☂ Contoh Pseudocode untuk mengubah satuan waktu

Disini kita akan mengubah waktu (detik, menit, dan jam) dimana dari detik ke stuan jam, dan ke satuan menit. untuk membuat Algoritma Pseudocode kita bisa memasukkan detik, menit = 60 detik, jam = 3600 detik, tampilkan menit, dan tampilkan jam.

Penulisan Pseudocode sebagai berikut:

Read detik M = 60 s H = 3600 s Output M Output H

☂ Contoh Pseudocode untuk menentukan bilangan ganjil dan genap

Sebelum kita membuat tulisan pseudocode, hal yang harus dilakukan adalah menginput sebuah bilangan, bagi bilangan yang tadi dimasukkan dengan angka dua, jika bilangannya menghasilkan sisa pembagian nol maka itu adalah genap, sedangkan jika bilangan tidak menghasilkan sisa pembagian 0 maka itu adalan bilangan ganjil.

berikut penulisan Pseudocode dalam menentukan bilangan genap dan ganjil:

Read Bilangan If bil mod 2 = 0 then, “Output Genap” Else “Output Ganjil” End if

☂ Contoh Pseudocode bentuk percabangan

if kondisi then pernyataan if kondisi 1 then pernyataan 1 else pernyataan 2 if kondisi 1 then pernyataan 1 else if kodisi 2 then pernyataan 2 else if kondisi n then pernyataan else pernyataan else

☂ Contoh Pseudocode menghitung bilangan prima dan bukan

Kita tahu bahawa bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi satu dan bilangan yang angkanya lebih besar dari 28 tidak memiliki kelipatan.

Deklarasi Ulang,Jumb,Sisa,Bilangan : Interger Hasil : String Deskripsisi Read (Bilangan) For (ulang = 1 to ulang <=bil.step1) sisa if (sisa=0) THEN jumB <-jumB+1 Else jumb2) THEN Hasil <-(“Bukan bil prima”) Else Hasil <-(“Bilangan Prima”) Write (Hasil)

☂ Contoh Pseudocode dalam menghitung nilai

Ketika kita memiliki sebuah tabel dan merupaka sebuah daftar nilai untuk murid atau siswa, seperti:


Nilai Huruf Ket
86 – 100 A Lulus
71 – 85 B Lulus
61 – 70 C Lulus
51 – 60 D Tidak Lulus
0 – 50 E Tidak Lulus


Input:

Nim
Nama
MataPelajaran
Nilai(0-100)

Output:

Nim
Nama
Matapelajaran
Nilaiangka(0-100)
NilaiHuruf(A-E)

Algoritma:

Nim : String
Nilai_angka : Interger
Nilai_huruf : real
Nama : String
Matapelajaran : String

Tulisan dalam Pseudocode:


Deskripsi:


Read Nim
Read Nama

Read Nilai

IF Nilaiangka>= 0 AND Nilai_Angka<=50 THEN

NilaiHuruf <- ‘E’ ELSE IF NilaiAngka>=51 AND NilaiAngka <=60 THEN

NilaiHuruf <- ‘D’ ELSE IF NilaiAngka>=61 AND NilaiAngka <=70 THEN

NilaiHuruf <- ‘C’ ELSE IF NilaiAngka>=71 AND NilaiAngka <=60 THEN

NilaiHuruf <- ‘B’ ELSE IF NilaiAngka>=86 AND NilaiAngka <=60 THEN

NilaiHuruf <- ‘A’ END IF IF NilaiAngka>=61 AND NilaiAngka<=100 THEN

Ket <- “LULUS” ELSE IF NilaiAngka>=0 AND NilaiAngka<=60 THEN

Ket <- “TIDAK LULUS”

END IF

WRITE NIM

☂ Contoh Pseudocode untuk menampilkan 4 menu

Empat menu ter diri dari: Persegi empat, Lingkaran, dan Balok, untuk penulisan pseudocode sebagai berikut:


Deskripsi
WRITE (MENU)
WRITE (1.PERSEGI EMPAT)
WRITE (2.LINGKARAN)
WRITE (3.BALOK)
WRITE (4.KELUAR)
WRITE (Masukan pilihan (1-4) : )
READ (pilih)
DEPEND ON pilih
pilih =1 :
WRITE (Masukan sisi persegi panjang : )
READ (sisi)
1. persegi <-sisi*sisi
WRITE (luas persegiEmpat adalah : )
WRITE (1_Persegi)
pilih = 2 :

WRITE (Masukan jari-jari : )
READ (r)
l_lingkaran <-Phi*(r*r)
WRITE (L_lingkaran)
pilih = 3 :
WRITE (Masukan panjang Balok)
READ (t)
WRITE (volume Balok = )
WRITE (Vol_Balok)
pilih = 4 :
WRITE (Terima kasih)
OTHERWISE
WRITE (Masukan salah,Ulangi Masukan)

Post a Comment

0 Comments