Ngerti Teknologi Karena AI? Serius Nih?

Beberapa tahun lalu, kalau ngobrol soal machine learning atau neural networks, biasanya hanya orang teknologi yang tertarik. Programmer, mahasiswa teknik, atau orang yang kerja di bidang IT. Tapi sekarang, semua orang seperti ikut lomba jadi pakar AI. Timeline dipenuhi orang yang baru nyentuh ChatGPT seminggu lalu, tapi sudah bahas masa depan kecerdasan buatan seolah mereka peneliti OpenAI.

Fenomena ini menarik. Sekaligus agak lucu.




Semua Orang Bicara AI

Dengan hadirnya ChatGPT, Midjourney, dan banyak alat lain, semua orang kini bisa mencoba teknologi yang dulunya eksklusif. Ini hal positif. Teknologi jadi lebih terbuka dan inklusif. Tapi jadi agak aneh ketika orang yang sebelumnya bahkan tidak familiar dengan istilah front-end atau API, tiba-tiba menggurui orang lain tentang bagaimana membuat aplikasi.

Baru pakai AI dua kali, langsung kasih saran:

"Bikin web? Pakai ChatGPT aja, gampang!"
"Ngoding pakai Blackbox AI, selesai!"

Sederhana sekali kedengarannya. Seperti membuat kopi instan. Padahal...


Bikin Aplikasi Itu Bukan Sihir Satu Prompt

Salah satu hal paling menggelikan adalah saat orang awam percaya bahwa satu prompt bisa menghasilkan aplikasi atau website lengkap, bahkan setara buatan tim software developer.

Mereka menyuruh kita coba tool seperti Blackbox AI, lalu berharap aplikasi langsung jadi.

Masalahnya, mereka tidak sadar bahwa:

  • Aplikasi itu ada jenisnya.

  • Website juga ada ragamnya.

  • Masing-masing punya struktur, komponen, dan logika yang berbeda.

Kamu mau bikin landing page, CMS, dashboard admin, e-commerce, PWA, atau sekadar form contact? Itu semua beda cara penanganannya. Bahkan pada tahap awal saja, kamu harus tahu struktur database, relasi antar data, dan bagaimana data dikirim atau ditampilkan.

Kalau ditanya hal teknis sederhana seperti:

"Apa itu foreign key?"
"Apa perbedaan GET dan POST?"
"Kapan pakai AJAX dan kapan pakai form biasa?"

Biasanya mereka tidak tahu, tapi tetap merasa AI bisa menyulap semuanya. Lalu balik bilang, "Udah, tanya AI lagi aja."


Antara Pakai AI dan Ngerti AI

Pakai AI itu mudah. Ngerti AI itu beda cerita.

Sekarang semua orang bisa ngetik prompt dan hasilnya keluar. Tapi apakah dia tahu kenapa hasilnya seperti itu? Apakah dia tahu AI itu memprediksi berdasarkan data, bukan karena "ngerti"?

Beda banget antara orang yang mengandalkan AI sebagai alat bantu dan orang yang benar-benar tahu cara kerja sistem di baliknya.


Teknologi Bukan Tentang Alat, Tapi Pemahaman

AI seharusnya membuat kita makin semangat belajar. Bukan makin malas mikir.

Sama seperti kamu bisa naik mobil, bukan berarti kamu tahu cara bikin mesin mobil. Bisa pakai AI bukan berarti kamu ahli teknologi. Jangan terjebak ilusi instan.


Penutup

Saya senang melihat teknologi makin bisa diakses semua orang. Tapi jangan lupa, mudah diakses bukan berarti membuat kita langsung jadi ahli. Pintar pakai AI itu hebat. Tapi lebih hebat lagi kalau kamu tahu batasan dan proses di baliknya.

Jadi sebelum kamu menyuruh orang lain bikin aplikasi dengan satu prompt, pastikan dulu kamu tahu kamu sedang ngomongin apa.

Kalau belum tahu, tidak apa-apa. Itu justru langkah awal yang bagus. Karena belajar dimulai dari mengakui kalau kita belum paham.

Post a Comment

0 Comments